Kurang lebih dua tahun tidak mengulas hotel rasanya bagai seabad. Dulu tugas ini bisa saya kerjakan seperti menonton serial di Netflix, satu sampai dua kali seminggu. Entah dari mana datangnya, hampir selalu saja ada hotel baru yang muncul untuk diliput.
Patung Bart & Homer Simpson dengan Desain Nyeleneh Menjadi Salah Satu Barang Seni yang Bisa Dibeli di Cartel Hotel Bandung |
Namun kali ini, saya datang bukan karena undangan liputan,
atau karena instruksi atasan. Tulisan ini dibuat hanya sebagai bentuk
kerinduan. Sebuah hajatan kompetisi foto membawa saya melangkah melewati
lorong-lorong kamar (Cartel) Creative RestART Hotel Bandung yang usut punya
usut merupakan bisnis milik alumni MTV VJ Hunt 2003, Daniel Mananta. Walau
sudah lama tak menulis, ternyata tutur katanya masih terasa tulisan
reportasenya ya? :D
Karena mendapat kesempatan menjelajah dan mengambil gambar
dari seluruh area hotel, maka sekalian saja tulisan ini dibuat, walau sudah dua
bulan lewat.
(Cartel) Creative RestART Hotel Bandung ini boutique
hotel yang cukup berani menyematkan “creative” pada namanya. Padahal
dalamnya.. ya ternyata memang kreatif pula. Setiap kamar yang tersedia tidak
ada satu pun yang sama, karena masing-masing kamarnya dibuat dengan
berkolaborasi bersama seniman-seniman yang kebanyakan di antaranya merupakan
illustrator.
Kamar Hotel Cartel Hotel Bandung dengan Kolaborasi Desain Bersama Komikus Mice |
Siapa tak kenal karya komik Mice atau Si Juki? Ya banyak
sih, tapi yang kenal juga saya yakin banyak dong. Nah, setiap kamarnya ini
bertemakan tokoh-tokoh tersebut. Bukan sekadar karena ada gambar-gambarnya yang
melekat di dinding kamarnya, tapi di setiap kamar tersebut juga desain serta
perabotannya ikut menyesuaikan dengan tema. Contohnya saja di kamar “Museum of
Toys” yang terdapat rak pajangan mainan yang di kamar lainnya tidak terdapat
hal tersebut.
Namun dari banyak kamar tersedia, dua kamar bertemakan
Indonesia di ujung lorong lantai dua menarik perhatian saya. Keduanya dapat
terhubung melalui sebuah connecting door¸ walau masing-masing ruangannya
memiliki desain yang berbeda. Bila ruangan bercat putih yang satu ada sebuah
burung garuda bertengger di kepala ranjang, ruangan kedua didominasi warna
merah dengan berbagai ornamen modern yang dibuat bergaya jadul. Beberapa foto
Bung Karno dapat ditemukan di beberapa sudutnya. Sangat menyiratkan kalau kamar
tersebut layaknya kamar sang Proklamator, hanya saja dibuat lebih modern.
Kamar Bertemakan Indonesia dengan Nuansa Jadul di Cartel Hotel Bandung |
Bila dilihat dari segi fasilitas, semua kamar sama saja.
Hanya berbeda desain dan penempatannya saja. Kalau soal rancang gambar di
dalamnya, tentunya ini akan kembali lagi ke selera. Tapi karena keunikan setiap
kamarnya ini bisa membuat orang yang sudah punya pengalaman menginap, tertarik
untuk mampir kembali.
Namun kalau untuk staycation, (Cartel) Creative RestART
Hotel Bandung ini mungkin kurang tepat, tapi sebagai hotel transit untuk
kemudian berwisata di Bandung, hotel ini sangat pas mantab. Lokasinya yang berada di
sekitaran Dago Atas sangat cocok. Ke Tahura (Taman Hutan Raya) sangat dekat, ke
Tebing Keraton tak begitu jauh, nanjak dikit ke arah Lereng Anteng Punclut atau
Dago Bakery pun aman.
Dari segi harga, tarif bermalam di salah satu kamar artsy (Cartel) Creative RestART Hotel Bandung ini cukup pantas, yaitu mulai dari 600ribuan. Mengingat lokasi yang strategis, serta view keren yang juga didapat. Buat hotel di daerah Dago mah tentu sangat worth it.
Bila malas bermacet-macet ria, kongkow di rooftop restoran Padamu
Negeri pun cukup menyenangkan. Sambil menyantap makanan lezat dan ditemani
kerlap-kerlip city light Bandung pada malam hari. Hanya saja, tentu
menu-menunya cukup memberikan sedikit sesak di dada ketika mata sudah mengarah
pada angka-angka di sampingnya.
Rooftop Restaurant Padamu Negeri Bandung |
Ya, untuk segmen orang Bandung, mohon dimaklumi kalau
jantung sedikit berdegup kencang saat melihat daftar menu di restoran Padamu
Negeri ini. Tapi untuk orang Jakarta atau wisatawan lokal domestik lainnya,
harga ini bisa terbilang sangat wajar. Apalagi kalau melihat dari café lain di
sekitarnya yang juga memilki rate di sekitar harga segituan.
Kalau soal rasa, menu-menu ini jelas terbaik, namun beberapa
porsinya saja bukan ada di takaran yang bisa mengenyangkan. Pilihan menunya
berkisar antara hidangan tradisional Indonesia yang beberapa di antaranya sudah
di-update komposisi rasa maupun tampilannya menjadi tak terduga.
Soto Banjar Ala Padamu Negeri Bandung |
Selain rooftop resto Padamu Negeri, di lantai yang sejajar
dengan lobby hotel ada juga coffee shop Filosofi Kopi yang sudah
terlebih dulu hadir di Jakarta bersamaan dengan film pertamanya yang tayang
2015 silam.
Untuk harga dan menunya terbilang lebih bersahabat, dan
masih setara harga-harga menu coffee shop pada umumnya yang star dari 23
ribuan sampai 40 ribu kurang sedikit. Namun yang saya paling suka dari Filosofi
Kopi Bandung ini adalah rancangan interior bangunannya dengan jendela-jendela
besar yang ketika langit cerah pada pagi atau sore hari, sinar matahari yang
jatuh sangat indah menghiasi jengkal ruangan yang membuatnya tak membutuhkan
lampu penerangan tambahan. Cukup oke buat ngopi-ngopi.
Penyajian Kopi di Filosofi Kopi Cartel Hotel Bandung |
Tentunya yang namanya bisnis, kalau bisa sekali jalan,
kenapa tidak? Makanya, selain café dan hotel, bisnis fashion VJ Daniel lainnya
yang lebih dahulu terkenal, yaitu DAMN I LOVE INDONESIA juga hadir bersebelahan
dengan Filosofi Kopi. Yang mau ngopi-ngopi cakep, sudah dijamin bakal melintasi
dulu desain-desain outfit ciamik dari brand yang satu ini. Dan tak lupa,
benda-benda seni modern yang juga bisa kita beli di sini, termasuk, patung Bung
Karno serta patung Homer & Bart Simpson berbuah zakar bola mata seharga 80 juta yang jadi
penyambut para tamu yang datang berkunjung.
Galeri dan Etalase Damn I Love Indonesia di Cartel Hotel Bandung |
(Cartel) Creative RestART Hotel Bandung
Jl. Ir. H. Juanda No.92,
Ciburial