Pesan Menu Ayam Utuh Richeese, Worth It Nggak?

“Worth it”. Udah langsung ke jawabannya gitu ya, haha. Buat saya yang memang di-hire buat menjadi pelanggan pertama yang mencoba gratis menu ayam utuh Richeese Factory a.k.a Fire Flying Chicken, dan memotretnya untuk penerbitan artikel di media-media online,  ya tentu saja worth it.

Tapi gimana kalau beli sendiri? Ya worth it juga. Asalkan buat makan minimal bertiga.  Yaa.. buat sendiri bisa juga, tapi buat makan pagi-siang-malam. Kalau bisa habis sendiri buat sekali makan, ini Anda memang reuwog atau sudah berapa hari tidak makan?

 

Lima belas menit kiranya waktu yang diperlukan untuk ayam api terbang ini tersaji di meja dengan sedikit kejutan. Kami (saya, istri, dan adik ipar) tidak menyangka kalau menu ayam ini tidak menggunakan kulit tebal bertepung seperti layaknya menu-menu ayam Richeese pada umumnya, namun seperti menu-menu ayam goreng berkulit tipis yang tersedia di rumah makan tradisional. Yang berbeda, tentu saja dari bumbu tabur serta saus yang disajikannya, sangat khas Richeese Factory. By the way, dalam pemotretan ini memang saya sengaja mengajak adik ipar juga, biar bisa membuat kesan ramai pada foto. Tentunya akan menjadi aneh, kalau istri doang yang jadi model di menu satu ayam utuh ini.

 

Walaupun berkulit tipis, tapi Richeese Fire Flying Chicken ini teksturnya crunchy juga, in it’s own way. Tidak pakai saus pedas Richeese, juga nggak jadi masalah. Bumbu tabur yang digunakannya pun juga  pedass badass, namun jauh lebih sopan ketimbang menu fire chicken-nya, serta lebih menyerap sampai ke  dalam daging. Makanya, ada pilihan menu paket dengan nasi dan soft drink, biar pedasnya yang membakar bisa segera dipadamkan.

 

Bila dibandingkan dengan fire chicken yang biasa, saya lebih prefer menu ayam Richeese dibuat seperti ini. Jauh lebih gurih, namun memang harus ramean makannya. Seandainya aja ada menu ayam pentung Richeese yang diolah seperti ini, pasti ini akan jadi menu favorit saya.

 

Satu-satunya penyesalan saya soal menu Fire Flying Chicken ini adalah, kenapa tidak saya buat artikelnya juga terlebih dahulu. Karena menu ini rupanya sangat viral di kalangan netizen social media, dan tentu artikel ini bisa mendongkrak visitor blog saya yang lama tertidur, apabila diterbitkan duluan. :’)

 

Usut punya usut, menu ini rupanya cukup sulit didapat, karena tidak selalu ready setiap hari di setiap outlet. Begitu laporan kawan-kawan saya yang cukup sulit kebagian icip-icip ayam satu ini. Namun bila ada rezekinya, kamu bisa mendapatkannya dengan harga 80ribuan untuk ala carte, dan 130ribuan bila membelinya dengan paket bundling bersama 3 nasi dan 3 soft drink.

0 komentar:

Posting Komentar