Menyusuri The Hallway Space Kosambi, Creative Space di Tengah-Tengah Pasar Tradisional

 Berantakan, gelap, dan (seharusnya) hangus. Itu gambaran saya tentang Pasar Kosambi. Memang dibanding bangunan pasar lainnya yang pernah saya kunjungi, Pasar Kosambi terbilang kurang penerangannya. Apalagi setelah mengalami kebakaran hebat tahun lalu.

 

Itu pula yang ada di benak saya saat melangkahkan kaki ke The Hallway Space yang terletak di dalam Pasar Kosambi. Beberapa bulan ke belakang, memang saya melihat Instagram Story kawan-kawan lama saya yang masih bekerja di media keluar masuk Pasar Kosambi untuk meliput bisnis makanan yang mulai beroperasi di sana.

 

The Hallway Space Kosambi Bandung

Namun, yang tidak terbayangkan adalah suasana di dalamnya. Awalnya saya membayangkan suasana seperti Los Tjihapit, Pasar Antik Cikapundung, atau mungkin Spasial yang berada di belakang dinding tebal Pasar Kosambi. Namun ternyata, bagian dalamnya jauh lebih rapi dan berkelas dari yang diduga.

 

Bila tempat-tempat yang sebelumnya saya sebutkan tadi selalu menyimpan kesan pasar dan vintage-nya. Di The Hallway Kosambi, hal itu tidak terasa sama sekali. Malah kadangkala, di beberapa titik, saya merasa seperti berjalan di mall PVJ. Kesan vintage-nya sebetulnya masih ada, namun buatan, untuk menarik hati pengunjung berbelanja di toko-toko yang berderet rapi di kawasan ini.

 

Salah satu selasar di The Hallway Space Kosambi Bandung

Dari yang katanya terdapat 52 brand fashion dan kuliner di dalamnya, hanya Ventella saja jenama yang saya kenal. Selebihnya namanya cukup asing, tapi very well designed. Mulai dari logo, sign board, hingga interior toko. Salah satunya dimiliki oleh @indyratnap yang populer dengan Jurnal Risanya.

 

Bila memang semua jenama yang berjualan di sini adalah brand lokal, saya acungkan empat jempol deh buat tim yang berhasil merevitalisasi salah satu blok di Pasar Kosambi ini sampai bisa jadi sekeren ini. Bukan cuma soal tampilan fisiknya sih, tapi dari segi konsepnya pun keren abis. Kalau melihat akun-akun instagram brand yang mejeng di The Hallway Space, jelas, kebanyakan dari mereka merupakan bisnis start-up. Yang berarti, bagus sekali kalau mereka punya sebuah ruang seperti ini di Kota Bandung. Walau mungkin, mereka belum bisa langsung tancap gas di sales offline, karena tentu saja saat ini Pandemi masih berlangsung yang menyebabkan traffic kunjungan langsung belum bisa dioptimalkan. Tapi begitu nanti Covid, PSBB, resesi dan segala macam turunannya betul-betul usai, tempat ini bakalan jadi satu lokasi yang asyik buat nongkrong, belanja, dan yang paling penting menjadi wadah untuk produktif.

 

Selain desain visualnya yang memanjakan mata, alunan live music sore itu benar-benar menghidupkan suasana. Entah akan demikian seterusnya, atau hanya karena hari itu adalah hari pembukaan ruang kreatif tersebut.

 

Live Music di Acara Soft Opening The Hallway Space Kosambi Bandung

Semakin sore, semakin banyak orang yang berdatangan, The Hallway Space pun mulai terasa padat, dan saya semakin parno, haha. Sesungguhnya saya tergolong orang yang tidak terlalu nyaman berada di tempat yang terlalu crowded, apalagi dengan kondisi pandemi Corona yang masih mendera. Jujur saja, memang saya cukup cemas dengan kondisi saat ini. 

 

Karena kedatangan awal saya ke sana adalah untuk mengambil sebuah dokumen dari seorang teman, saya pun langsung melipir pulang setelah mengambil beberapa foto sekaligus berjalan menuju parkiran. Marilah kembali kemari lain hari saat situasi jauh lebih kondusif, hehe.

 

The Hallway Space
Pasar Kosambi Lt. 2
Jl. Ahmad Yani, Bandung

0 komentar:

Posting Komentar