Menyesap Kopi Turki di Braga


“Erdogan Turkish Coffee”, sebuah plank di Braga yang kemudian membuat saya berhenti berjalan dan mengecek ulang namanya. Karena saya tak yakin, presiden Turki ini membuka kedai kopi di Bandung menyusul kekalahan partainya di Pilkada Istanbul. Setelah mundur beberapa langkah ke belakang, barulah jelas terbaca “Gedogan Specialty Turkish Coffee”. Ini efek bila kata “Turkish” direndengkan dengan nama serupa “edogan”. By the way, rasa-rasanya saya baru melihat kedai kopi ini menghiasi salah satu ruas di Jalan Braga. Saya hapal betul, karena Braga ini sudah seperti arena bermain saya untuk menyalurkan hobi nyetrit. Tapi memang selama bulan Ramadan lalu, saya tak pernah menginjakkan kaki di sini.
Proses pembuatan Kopi Turki yang dipanaskan menggunakan medium pasir


Sebelumnya saya pernah melihat nama Kopi Turki di dalam daftar menu sarapan di Braga Permai, namun saya tidak begitu tertarik untuk memesannya. Baru di Gedogan Specialty Turkish Coffee inilah saya tertarik mencobanya, karena melihat proses pembuatannya yang unik. Sepertinya memang Turki ini memiliki kecenderungan menambahkan bumbu atraksi ke dalam penyajian berbagai jajanannya. Contohnya saja Turkish ice cream yang menghadirkan atraksi tipuan kecepatan tangan dalam penyajiannya kepada pembeli.

Karena cuaca Bandung belakangan hari ini sedang panas ngabelentrang, maka saya pun memilih Es Kopi Susu Aren yang kebetulan juga sedang ada promo. Satu cup es kopi susu ini hanya membutuhkan selembar uang bergambar Frans Kaisiepo a.k.a Rp10.000.

Sambil menunggu pesanan dibuat, saya pun kemudian sedikit berbincang dengan akang-akang barista yang sedang bertugas. Rupanya Gedogan Specialty Turkish Coffee ini merupakan pindahan dari booth yang selama tiga bulan terakhir berjualan di resto “Braga Punya Cerita”. Belakangan baru saya tahu, bahwa Gedogan sendiri sebenarnya telah memiliki beberapa cabang di Bandung. Namun baru di Braga ini, identitas kopi Turkinya lebih ditonjolkan.
Gedogan Turkish Speciality Coffee di Braga
Untuk biji kopinya, Gedogan menggunakan biji-biji kopi berkualitas yang ada di Jawa Barat. Namun bedanya, itu tadi, proses pembuatannya unik sekali. Dalam memanaskan kopinya, kopi Turki ini menggunakan pasir sebagai medium antara cezve (pot logam) dengan api. Pasirnya pun katanya menggunakan pasir khusus yang diimpor langsung dari Turki, sehingga dapat menghantarkan panas dengan baik.

Kalau soal rasa, saya mungkin tak bisa begitu detail menjelaskannya. Namun yang pasti, aroma dan cita rasanya kuat sekali, dan punya rasa berbeda dari kopi-kopi yang pernah saya minum.

Di samping Gedogan, ada juga beberapa gerai kuliner lainnya yang baru hadir setelah libur lebaran, seperti gerai franchise Rotiboy yang ternama, dan sebuah kedai kopi lainnya bernama Koffie Braga. Unik memang, dari banyaknya coffee shop yang bertebaran di jalan ini selama beberapa tahun ke belakang, baru kali ini ada yang kepikiran membuat tempat ngopi bernamakan Braga.

Tujuan kuliner di Braga ini memang sangat mudah datang dan mudah pergi. Beberapa bisa bertahan karena menerapkan strategi bisnis yang tepat. Sementara beberapa lainnya kurang dapat membaca pasar. Namun, Kopi Turki ini jelas memberikan sebuah daya Tarik baru bagi wisatawan yang datang untuk jalan-jalan di Braga. Bagaimana denganmu? Tertarik menyesap Kopi Turki ini di Braga?

0 komentar:

Posting Komentar